Kurikulum 2013 telah diterapkan mulai Tahun Pelajaran Baru 2013/2014
pada 15 Juli lalu. Namun, pelaksanaannya baru akan efektif berjalan pada
19 Agustus mendatang.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh
mengatakan, hal ini disebabkan ada sejumlah daerah yang selama bulan
puasa sekolahnya libur total.
“Ada sekolah yang tidak memberikan materi pelajaran reguler, tetapi
materi pembentukan karakter. Misalnya di Provinsi Gorontalo,” katanya
pada keterangan pers yang diterima Republika, Kamis (22/8).
Nuh menyatakan setelah satu bulan pelaksanaan Kurikulum 2013 akan
dilakukan monitoring dan evaluasi (monev). Kegiatan monev yang
dilakukan, kata dia, bukan sampling tetapi sensus. “Setiap sekolah
sasaran akan dilihat,” jelasnya.
Menurut Nuh, aspek pertama yang akan dilihat selama monev adalah
terkait materi atau bahan ajar. Kegiatan monev akan melibatkan guru,
peserta didik, kepala sekolah, pengawas, komite sekolah, dan orang tua.
“Mereka diminta tanggapan dan kesan terhadap buku. Hal ini diperlukan
sebab buku ini akan digunakan sebagai acuan buku pada semester 2, yang
saat ini sedang disusun,” katanya.
Aspek lainnya, lanjut Nuh, adalah guru. Akan dilihat rapor guru mulai
saat pelatihan nasional guru inti hingga guru sasaran. Tujuannya adalah
ingin diketahui nilainya sebelum dilatih dan sesudah dilatih. “Kalau
nilainya rendah akan dicek di lapangan sebagai proses pendampingan,”
tuturnya.